Monday, March 21, 2011


Selembar Bulu Mata
Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat  maksiat. Tetapi ia berkeras membantah. "Tidak. Demi  langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak  melakukan semua itu.
"Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul  telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat. Orang itu menoleh ke kiri dan ke  kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg sedang berdiri.
Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah, "Manakah saksi-saksi yang kau maksudkan? Di sini tidak ada siapa kecuali aku dan suaramu."
"Inilah saksi-saksi itu," ujar  malaikat. Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yang memandangi." Disusul oleh telinga, "Saya yg  mendengarkan." Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya  yang mencium." Bibir mengaku, "Saya yang merayu."  Lidah menambah, "Saya yang mengisap." Tangan  meneruskan, "Saya yang meraba dan meremas." Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika ketahuan." "Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan  memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu,  ucap malaikat.

Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya  lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar  lagi bakal dijebloskan ke dalam jahanam. Padahal,  rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa  itu.  Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yang amat lembut dari selembar bulu matanya:  "Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi."  "Silakan", kata malaikat. "Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata  ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi  air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari  ancaman api neraka
Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan." Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan diantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para  penghuni syurga:

"Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk syurga karena pertolongan selembar bulu mata."

No comments:

Post a Comment